Model concept sentence merupakan salah tipe model pembelajaran yang dikembangkan dari Cooperative Learning. Model Concept Sentence adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kartu-kartu yang berisi beberapa kata kunci kepada siswa, kemudian kata kunci-kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi paragraf-paragraf (Kiranawati: 2008). Model ini dilakukan dengan siswa dibentuk kelompok heterogen dan membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan.
Model Concept Sentence merupakan model pembelajaran yang diawali dengan menyampaikan kompetensi, sajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru menyiapkan kata kunci, sesuai materi bahan ajar, dan tiap kelompok membuat kalimat berdasarkan kata kunci (Guruclub: 2008). Prosedur selanjutnya dalam pembelajaran ini adalah mempresentasikan hasil belajar secara bergantian di depan kelas.
Dalam melaksanakan model concept sentence terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan (Kiranawati: 2008). Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan model concept sentence meliputi, (1) guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) guru menyajikan materi terkait dengan pembelajaran secukupnya, (3) guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara heterogen, (4) guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi yang disajikan, (5) setiap kelompok diminta untuk membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat, (6) hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh guru, dan (7) siswa dibantu oleh guru memberikan kesimpulan.
Terdapat beberapa kelebihan model pembelajaran concept sentence (Kiranawati: 2008). Kelebihan model concept sentence tersebut meliputi: (1) meningkatkan semangat belajar siswa, (2) membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, (3) memunculkan kegembiraan dalam belajar, (4) mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, (5) mendorong siswa untuk memandang susuatu dalam pandangan yang berbeda, (6) memunculkan kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik, (7) memperkuat kesadaran diri, (8) lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran, (9) siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai. Kelemahan model pembelajaran ini adalah (1) hanya untuk mata pelajaran tertentu; (2) Untuk yang pasif mengambil jawaban dari temannya.
Flash Card atau Education Card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman (dalam Fatoni, 2009) seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania. Gambar-gambar pada Flash Card dikelompokkan antara lain: seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dan sebagainya.
Berikut ini adalah indikator aktivitas siswa dalam model Concept Sentence berbasis media Flash Card:
1) Mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran (aktivitas emosional)
2) Bertanya dan menjawab pertanyaan dalam pembelajaran (aktivitas lisan)
3) Mendengarkan penjelasan yang diberikan guru (aktivitas mendengarkan)
4) Berdiskusi dengan kelompoknya (aktivitas lisan, aktivitas visual, aktivitas mendengarkan, aktivitas emosi)
5) Membuat kerangka karangan berdasarkan Flash Card yang didapatkan (aktivitas menulis)
6) Mengembangkan kerangka karangan (aktivitas menulis, aktivitas mental)
7) Mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi pekerjaan kelompok lain (aktivitas mental, aktivitas visual, aktivitas emosional)
8) Mengerjakan soal evaluasi (aktivitas mental, aktivitas visual, aktivitas menulis).
Indikator keberhasilan yang ditulis oleh penulis merupakan pengembangan dari sintaks pembelajaran concept sentence berbasis media flash card.
Model Concept Sentence merupakan model pembelajaran yang diawali dengan menyampaikan kompetensi, sajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru menyiapkan kata kunci, sesuai materi bahan ajar, dan tiap kelompok membuat kalimat berdasarkan kata kunci (Guruclub: 2008). Prosedur selanjutnya dalam pembelajaran ini adalah mempresentasikan hasil belajar secara bergantian di depan kelas.
Dalam melaksanakan model concept sentence terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan (Kiranawati: 2008). Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan model concept sentence meliputi, (1) guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) guru menyajikan materi terkait dengan pembelajaran secukupnya, (3) guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara heterogen, (4) guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi yang disajikan, (5) setiap kelompok diminta untuk membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat, (6) hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh guru, dan (7) siswa dibantu oleh guru memberikan kesimpulan.
Terdapat beberapa kelebihan model pembelajaran concept sentence (Kiranawati: 2008). Kelebihan model concept sentence tersebut meliputi: (1) meningkatkan semangat belajar siswa, (2) membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, (3) memunculkan kegembiraan dalam belajar, (4) mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, (5) mendorong siswa untuk memandang susuatu dalam pandangan yang berbeda, (6) memunculkan kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik, (7) memperkuat kesadaran diri, (8) lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran, (9) siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai. Kelemahan model pembelajaran ini adalah (1) hanya untuk mata pelajaran tertentu; (2) Untuk yang pasif mengambil jawaban dari temannya.
Flash Card atau Education Card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman (dalam Fatoni, 2009) seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania. Gambar-gambar pada Flash Card dikelompokkan antara lain: seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dan sebagainya.
Berikut ini adalah indikator aktivitas siswa dalam model Concept Sentence berbasis media Flash Card:
1) Mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran (aktivitas emosional)
2) Bertanya dan menjawab pertanyaan dalam pembelajaran (aktivitas lisan)
3) Mendengarkan penjelasan yang diberikan guru (aktivitas mendengarkan)
4) Berdiskusi dengan kelompoknya (aktivitas lisan, aktivitas visual, aktivitas mendengarkan, aktivitas emosi)
5) Membuat kerangka karangan berdasarkan Flash Card yang didapatkan (aktivitas menulis)
6) Mengembangkan kerangka karangan (aktivitas menulis, aktivitas mental)
7) Mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi pekerjaan kelompok lain (aktivitas mental, aktivitas visual, aktivitas emosional)
8) Mengerjakan soal evaluasi (aktivitas mental, aktivitas visual, aktivitas menulis).
Indikator keberhasilan yang ditulis oleh penulis merupakan pengembangan dari sintaks pembelajaran concept sentence berbasis media flash card.