Salam bahagia, bapak ibu guru hebat!
Tanpa terasa blog ini sudah memasuki usianya yang ke 13 tahun yeeayy!
Ibarat anak, sudah usia remaja ya hehehe
Alhamdulillah di tahun ini saya berkeempatan mengisi kekosongan blog ini, saya sampai lupa pernah punya blog yang judulnya alay sekali T__T tapi saya tidak akan mengganti judulnya hehee sebab ini akan menjadi bukti bahwa saya selalu berproses mulai dari bangku SMA pertama kali blog ini saya buat, hingga saya menjadi guru yang berkesempatan bergabung program luar biasa, Pendidikan Guru Penggerak.
Mungkin diantara bapak ibu ada yang belum familiar ya dengan Guru Penggerak? Boleh kok intip dulu tujuan dari program ini dengan menuju link berikut: https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/faq/
Saya memulainya pada bulan Mei 2022 setelah melewati serangkaian tes, dan alhamdulillah dinyatakan lolos. banyak sekali kegiatan yang telah saya lakukan, bapak ibu bisa mengeceknya pada tautan berikut:https://sites.google.com/guru.sd.belajar.id/fasih
Tolong jangan tanya kok saya punya banyak sekali site hahaa saya punya kurang lebih 3 blog pribadi dan 2 blog milik organisasi yang saya kelola. Namun untuk google site, itu adalah tempat mencurahkan Portofolio Digital saya selama saya menjadi peserta Calon Guru Penggerak sampai lulus nanti.
Oke, untuk lebih lengkapnya, saya akan sedikit membagikan laporan kegiatan aksi nyata modul 1.4 yang telah saya laksanakan. Untuk lebih lengkapnya dari mulai modul 1.1 sampai modul 1.4 ada di Portofolio Digital saya di https://sites.google.com/guru.sd.belajar.id/fasih
Sekolah adalah tempat siswa mendapatkan ilmu, mencari pengalaman,
bersosialisasi dan mengamalkan apa yang ia dapat di lingkungan sekitar. Sekolah
membentuk iklim budaya positif dengan melalui pembiasaan-pembiasaan positif
yang dilakukan setiap hari dan secara kontinyu. Budaya yang dipegang teguh
seluruh warga sekolah diharapkan dapat mengakar dalam diri setiap siswa,
sehingga dapat terwujudnya profil pelajar pancasila.
Menurut filosofi KHD, guru
menuntun siswa menuju kebahagiaan dan keselamatan dengan memperhatikan kodrat
alam dan kodrat zaman anak. Budaya positif yang
dibentuk dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat untuk mereka.
Oleh sebab itu, diperlukan adanya kegiatan untuk menumbuhkan budaya positif di
sekolah serta penerapannya secara kontinyu dan konsisten.
Budaya positif ialah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan
kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat
berkembang menjadi pribadi yang memanusiakan manusia. Budaya positif dibangun
untuk mengembangkan karakter siswa agar menjadi pribadi yang baik, agar mereka
menyadari nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang mengarahkan mereka untuk
dapat mewujudkan profil pelajar pancasila. Guru bertindak sebagai penuntun,
fasilitator, manajer, penyemangat siswa melalui pembelajaran yang berpihak pada
siswa yang selaras dengan filosofi KHD, serta nilai-nilai dan peran guru
penggerak.
Penerapan segitiga restitusi dan posisi kontrol pemantau serta
posisi manajer akan memberikan dampak positif kepada siswa, dan meminimalkan
"kejadian tidak menyenangkan" yang dialami oleh siswa di sekolah yang
dapat teringat dan mempengaruhi perilakunya sampai ia dewasa nanti, sehingga
siswa merasa nyaman dan menganggap sekolah adalah rumah kedua mereka, dan guru
adalah orangtua kedua mereka.
Budaya positif dapat mengajarkan keterampilan sosial dan kehidupan
yang penting dengan cara sangat menghormati dan membesarkan hati tidak hanya
bagi siswa tetapi juga bagi orang dewasa. Oleh karena itu perubahan “Peraturan
yang beralih kepada keyakinan” dilakukan di lingkup yang lebih kecil terlebih
dahulu yakni di kelas dengan mewujudkan siswa yang selamat dan bahagia.
Tentu saja, dalam penerapan budaya positif harus dilakukan dengan
kolaborasi berbagai pihak, oleh karena itu semua warga sekolah harus
membudayakan hal tersebut secara kontinyu dan konsisten.
Sosialisasi Dan
Pengimbasan Hasil Pembelaran Modul I Dalam Pendidikan Guru Penggerak Kepada
Teman Sejawat di Google Meet (DARING)